Selasa, 18 Juni 2019

GURU DAN KESADARAN GLOBAL (GLOBAL AWARENESS)


A.     PENGERTIAN GLOBALISASI
a)      Pengertian globalisasi
Menurut kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole earth”. Sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu hal yang dimaksud adalah berupa masalah, kejadian, kegiatan atau bahkan sikap. Jadi global memiliki pengertian menyeluruh, ketika dunia ini tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya.
Globalisasi juga mengandung pengertian proses. Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat populer karena berkaitan dengan gerak pembangunan Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka, dan perdagangan bebas. Dengan kata lain, globalisasi adalah proses penduniaan, artinya segala aktivitas diperhitungkan untuk kepentingan dunia. Ini disebabkan oleh saat ini tidak ada lagi suatu bangsa yang homogen dan statis. Setiap bangsa berkembang berkat interaksi dengan bangsa lainnya. Kita harus terbuka dengan dunia luar, tetapi kita harus tetap kokoh dengan akar budaya bangsa kita. Globalisasi mempunyai dampak baik positif maupun negatif.
b)     Sejarah Lahirnya Globalisasi
Kemuculan  globalisasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek kehidupan yang mendapat terpaan globalisasi yang paling kuat adalah aspek ekonomi (Dollar, David 2007). Menjelang tahun 1980-an hingga 1990-an, dunia tercengang saat negara-negara berkembang (China dan India) yang sebelumnya menutup diri dari dunia luar, justru membuka pintu ekonomi ke dunia luar, yang ditunjukkan dengan aktivitas ekspor. Globalisasi ekonomi ini terus meluas dan meningkat drastis dalam kurun 20-30 tahun terakhir, dan terus berkembang berkat kerjasama ekonomi di antara negara-negara sekawasan seperti Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang menerapkan sistem pasar tunggal untuk Eropa; North American Free Trade Area (NAFTA) di kawasan Amerika Utara; ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan Asia Tenggara; dan Closer Economic Relations (CER) yang merupakan kerja sama ekonomi antara Australia dan Selandia Baru dan yang lainnya.


c)      Ciri-ciri Globalisasi

1.      Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.
2.       Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut saat ini harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan
3.      Adanya saling ketergantungan antarnegara.
4.      Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaruan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi yang menunjukkan globalisasi. Ini telah lama terjadi melalui literatur, atau kontak antar pakar dan mahasiswa.
            Menurut Emil Salim (Mimbar, 1989) mengemukakan ada empat bidang kekuatan yang membuat dunia menjadi semakin transparan yaitu,
1.      Perkembangan IPTEK yang semakin tinggi
2.      Perkembangan bidang ekonomi yang mengarah pada perdagangan bebas
3.      Lingkungan hidup,
4.       Politik

B.      KESADARAN GLOBAL
Kesadaran global merupakan salah satu yang akan membekali kita dalam memasuki era globalisasi. Mengetahui tentang globalisasi diharapkan dapat mengubah sikap dan pandangan yang semula berpandangan ke-Indonesiaan menjadi pandangan yang lebih luas yaitu keduniaan. Apabila kita sudah memiliki wawasan dan pandangan yang demikian luas, berarti kita  sudah memiliki perspektif global. Guru harus mampu menangkap trend (kecenderungan) globalisasi yang demikian hebat. Kesadaran global membuat guru berupaya untuk mempersiapkan diri sebagai guru global.

Selanjutnya Hoopes (1997) menjelaskan bahwa Pendidikan Global memiliki 3 tujuan yaitu:
1)      Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan metode keragaman budaya. Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang perbedaan budaya dan keutamaan etika, agama, dan budaya bangsa.
2)      Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai warga suatu negara, dan sebagai anggota masyarakat dunia (global citizen).

3)      Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberi reaksi terhadap isu internasional dan antarbudaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan informasi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam pencaturan kebijakan publik. Oleh karena itu, Pendidikan Global mengaitkan isu global dengan kepentingan lokal.

C.      KETERAMPILAN GLOBAL GURU ABAD 21

 

Guru harus mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dalam masyarakat yang berkembang sangat cepat pada era globalisasi ini, maka guru perlu belajar berkarya. Guru memerlukan pengetahuan akademik dan terapan, dapat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan, kreatif dan adaptif, serta mampu mentrasformasikan semua aspek tersebut ke dalam keterampilan yang berharga. Berikut adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang guru:

1)      Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir kritis mencakup kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai (Redecker et. al., 2011). Keterampilan berpikir kritis juga menggambarkan keterampilan lainnya seperti keterampilan komunikasi dan informasi, serta kemampuan untuk memeriksa, menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasi bukti.
Dalam rangka mengetahui bagaimana mengembangkan berpikir kritis pada diri seseorang, Ennis dan Norris mengemukakan bahwa kemampuan berpikir kritis dikelompokkan ke dalam 5 langkah yaitu:
a)      Memberikan penjelasan secara sederhana (meliputi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan),
b)      Membangun keterampilan dasar (meliputi: mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi),
Menyimpulkan (meliputi: mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan menentukan nilai pertimbangan),
c)      Memberikan penjelasan lanjut (meliputi: mendefinisikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga dimensi, mengidentifikasi asumsi),
d)      Mengatur strategi dan taktik (meliputi: menentukan tindakan, berinteraksi dengan orang lain).

2)      Kemampuan menyelesaikan masalah didasarkan kepada metode pemecahan masalah (problem solving). Menurut Wina Sajaya (2006), metode pemecahan masalah terdiri dari beberapa langkah yaitu:
             a)              Merumuskan masalah, yakni kemampuan dalam menentukan masalah yang akan dipecahkan.
             b)              Menganalisis masalah, yakni langkah meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
             c)              Merumuskan hipotesis, yakni langkah dalam merumuskan pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
             d)              Mengumpulkan data, yakni langkah untuk mencari informasi dalam upaya pemecahan masalah.
             e)              Pengujian hipotesis, yakni langkah untuk merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
              f)              Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yakni langkah menggambarkan rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan

3)      Komunikasi dan Kolaborasi

Kemampuan komunikasi mencakup keterampilan dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral maupun tertulis, kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas, menyampaikan perintah dengan jelas, dan dapat memotivasi orang lain melalui kemampuan berbicara. Kolaborasi dan kerjasama tim dapat dikembangkan melalui kemampuan berbicara.
Kolaborasi dan kerjasama tim dapat dikembangkan melalui pengalaman yang ada di dalam sekolah, antar sekolah, dan di luar sekolah. Keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang efektif disertai dengan keterampilan menggunakan teknologi dan sosial media akan memungkinkan terjadinya kolaborasi dengan kelompok- kelompok internasional. Menurut Rosyada (2017), salah satu kompetensi yang harus dicapai melalui pendidikan adalah memiliki kompetensi dalam komunikasi global, bisa menggunakan bahasa yang bisa difahami oleh masyarakat dunia, baik komunikasi verbal, maupun tulisan, baik dalam aspek reading, maupun writing, sehingga bisa menjadi bagian penting dalam sebuah perusahaan industri, jasa atau lainnya.

 

4)      Kreatifitas dan Inovasi

Kreativitas menurut Mulyasa (2005), adalah kemampuan untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal yang baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi siswa dalam proses belajar. Dijelaskan juga, hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, tetapi kreativitas adalah upaya menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu adalah sesuatu yang bersifat inovatif.
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari orang kreatif antara lain:
a)  Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
b)  Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
c)   Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

d)  Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli

5)      Literasi Media Informasi, Komunikasi, dan Teknologi


Guru yang berkemampuan literasi media adalah guru yang mampu menggunakan keterampilan proses seperti kesadaran, analisis, refleksi dan aksi untuk memahami pesan alami yang terdapat pada media.
Kerangka literasi media terdiri atas kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan pesan dalam berbagai bentuk media, menciptakan suatu pemahaman dari peranan media pada masyarakat, dan membangun keterampilan penting dari informasi hasil penyelidikan dan ekspresi diri. Sementara kemampuan literasi ICT mencakup kemampuan mengakses, mengatur, mengintegrasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi melalui penggunaan teknologi komunikasi digital. Literasi ICT berpusat pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam mempertimbangkan informasi, media, dan teknologi di lingkungan sekitar. Jadi, terdapat beberapa keterkaitan antara tiga bentuk literasi yang meliputi literasi komunikasi informasi, media dan teknologi. Penguasaan terhadap ketiga keterampilan tersebut memungkinkan penguasaan terhadap keterampilan dan kompetensi lain yang diperlukan untuk keberhasilan kehidupan di abad ke-21 (Trilling & Fadel, 2009).





1 komentar:

  1. Amazing....tidak ada suatu keberhasilan tanpa proses.secara teori mungkin semua guru sudah mengetahuinya tentang pendidikan global ini. Bahkan dengan adanya kurikulum 13 hampir semua guru sudah mendapatkan bimtek ttg pendidikan abd 21. Kendalanya adalah untuk mengaplikasikanya itu. Butuh ketekunan dan keuletan terutama dalam pengembangan ICT. kita ingin berusaha untuk memajukan dari skala minoritas saja guru PAI. untuk mengumpulkannya itu sangat sulit. Kadang yang datang mereka yg aktif dan sudah mengenal ICT. Yang lainya nihil
    Pertanyaanya adakah cara yang lebih efektif untuk pengembangan pendidikan global ini supaya guru2 bisa melek IT.....
    Saya sendiri masih belum mampu untuk itu
    Mohon pencerahannya...syukron

    BalasHapus

MEMBANGUN SPIRITUAL SISWA SAIC

Hari ini, merupakan hari pertama pada Tahun Pembelajaran 2019/2020 siswa SAIC melaksanakan shalat Dhuha. Shalat Dhuha bagian dari kegiata...